Keheningan

Malam hening lagi. Semuanya terulang lagi. Terjadi lagi. Ada orang, tapi tak bersuara. Suaranya raib. Terkungkung peradaban. Peradaban yang makin lama makin tenggelam oleh kehancuran pemikiran. Ada orang, tapi tak berpikir. Pikirannya hancur. Pemikirannya lemah. Lemas. Teracuni peradaban yang salah. Oleh orang-orang yang salah.

Teringat akan suatu waktu. Lama dulu. Jauh dari tempat berjalan sekarang. Dimana keheningan menjadi teman malam. Mengobrol setiap saat. Bercengkrama juga. Teringat akan kesendirian yang menyelimuti sukma. Menyakiti jiwa. Raga ini sudah remuk.

Siapa yang harus ada disaat seperti ini?

Teman?

Sahabat?

Kekasih?

Ibu?

Bapak?

Kakak?

Teman lama? Tidak.

Siapa kira-kira?

Keheningan.

My Instagram