N
huruf ke-14
dalam urutan alfabet
dan kesekian
dalam urusan cinta
Aku sudah lupa
bagaimana caranya
menulis syair cinta
saat N yang kesekian
memetik buah rasa
dan meninggalkannya jauh
dari pohon hatiku
Aku bisa saja menyebut
sekian N yang memetik
rasaku dan merengek
meminta mereka mengembalikan
tapi
aku bahkan
tidak sempat melihat matanya
matamu
aku
tidak sempat mengenalmu
Dalam diam aku melihat laut
Dari pinggir geladak kapal yang berlayar dengan lamban
Ada yang aneh dengan tenangnya laut
Penumpang lain melakukan hal yang sama
Melihat ke ketiadaan yang membentang
Entah apa yang mereka bayangkan
Aku, terbayang dirimu
Tempat yang kutuju ada dirimu
Sayang sekali kau tak menunggu
Tidak ada yang pernah menunggu
Sekali lagi
Aku kembali jadi musafir
Musafir kehidupanku sendiri
Mencari keentahan yang tiada ujung
Mencari diriku di balik ombak tipis dan laut yang mulai kehilangan warnanya
Bayanganku telah hilang seraya matahari mulai tenggelam
Kudendangkan pujaan hati untuk diriku sendiri
Karena untuk kesekian kalinya
Aku kehilangan dirimu
Kehilangan rasa cinta
Untuk kesekian kalinya
Aku sendiri saja
Menulis puisi untuk diriku saja
Tadi aku bermimpi tentangmu
Aku dan dirimu
Bersama-sama
Untuk kesekian kali
Aku melihat dirimu dari dekat
Untuk kesekian kali
Senyummu yang itu memaniskan wajahmu
Kita bertukar kata tak seberapa, lalu sedikit lelucon
Ronamu yang hitam manis memerah oleh tawa
Oleh candaan yang hanya kita berdua yang mengerti
Kau duduk di atas selasar pagar beton yang rata
Di samping rumahmu
Atau rumahku, aku lupa
Kita saling menatap
Nampaknya kau sedikit terkejut
Tapi kurasa tidak seterkejut itu
Kita seperti dua orang yang sudah mengenal lama
Dan aku senang
Mimpi itu sungguh terasa nyata
Rasa-rasanya nyata
Untuk kesekian kalinya aku berharap
Aku tak pernah menyia-nyiakanmu
Tapi apa daya
Mimpi itu adalah penyesalan yang tertinggal berbulan-bulan lalu
Aku terbangun
Dan kita masih bukan siapa-siapa
"Kapan pulang, nak?"
Iya, ini aku pulang, mak.